PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN

Dr. R. Nurabdurakhman, S. Kep, Ners, MH

KETUA PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

VISI :

MISI :

Program studi S1 Keperawatan adalah program pendidikan tinggi yang mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi perawat profesional. Lulusan program ini akan mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) dan memiliki kemampuan dalam memberikan perawatan kesehatan, serta memahami prinsip-prinsip keperawatan, perawatan pasien, dan manajemen kesehatan. 

Gambaran Umum Program Studi S1 Keperawatan:

  • Tujuan : Menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang keperawatan, mampu memberikan asuhan keperawatan profesional, dan berkontribusi dalam pelayanan kesehatan masyarakat. 
  • Kurikulum : Program ini mencakup kombinasi antara teori dan praktik keperawatan, dengan materi yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia, pencegahan penyakit, serta perawatan pasien dengan berbagai kondisi. 
  • Gelar : Lulusan program S1 Keperawatan akan mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep). 
  • Pendidikan Profesi Ners : Setelah menyelesaikan program S1, mahasiswa dapat melanjutkan ke program Pendidikan Profesi Ners untuk mendapatkan gelar Ners (Ns) dan menjadi perawat profesional yang lebih spesifik. 

Program studi ini mencakup berbagai mata kuliah, antara lain:

  • Ilmu Dasar Keperawatan
  • Manajemen Keperawatan
  • Psikologi dalam Keperawatan
  • Keperawatan Gawat Darurat
  • Keperawatan Jiwa
  • Keperawatan Kesehatan Daerah Pantai
  • Keselamatan Pasien dan K3 Keperawatan
  • Komunikasi dalam Keperawatan
  • Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia 

Prospek Karir:

Lulusan S1 Keperawatan memiliki peluang karir yang luas, termasuk: 

  • Rumah sakit (sebagai perawat pelaksana, perawat ruangan, atau perawat spesialis)
  • Puskesmas
  • Klinik kesehatan
  • Layanan perawatan di rumah (home care)
  • Panti jompo
  • Perusahaan asuransi
  • Akademisi dan peneliti di bidang keperawatan 

Perbedaan dengan Lulusan S1 Keperawatan Tanpa Program Profesi Ners: 

  • Lulusan S1 Keperawatan tanpa program profesi Ners belum memiliki kewenangan penuh sebagai perawat profesional dan tidak dapat praktik secara mandiri. 
  • Program Profesi Ners memberikan legitimasi dan pengakuan sebagai perawat profesional yang memiliki kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan secara mandiri dan bertanggung jawab. 

Dengan demikian, program studi S1 Keperawatan adalah pilihan yang baik bagi mereka yang tertarik pada bidang keperawatan dan ingin berkarier sebagai perawat profesional dengan pemahaman yang mendalam tentang teori dan praktik keperawatan.

Dr. Cucu Herawati, SKM, M. Kes

KETUA PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT

Program S2 Kesehatan Masyarakat (Magister Kesehatan Masyarakat/MKM) adalah program pendidikan lanjutan yang bertujuan untuk mendalami ilmu kesehatan masyarakat dan menghasilkan tenaga profesional yang kompeten dalam menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan kebijakan dan program kesehatan yang efektif. Program ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengatasi isu-isu kesehatan masyarakat secara komprehensif, termasuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan peningkatan kualitas hidup. 

Fokus Program:

  • Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan:Program ini menekankan pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui berbagai pendekatan, seperti edukasi, advokasi, dan intervensi berbasis komunitas. 
  • Pengembangan Kebijakan Kesehatan:Mahasiswa akan belajar tentang perumusan dan implementasi kebijakan kesehatan yang efektif, termasuk analisis masalah kesehatan, perancangan intervensi, dan evaluasi program. 
  • Penelitian Kesehatan Masyarakat:Program ini juga menekankan pada pengembangan keterampilan penelitian untuk menganalisis masalah kesehatan, mengidentifikasi faktor risiko, dan mengevaluasi efektivitas program kesehatan. 
  • Manajemen Kesehatan:Mahasiswa akan mempelajari prinsip-prinsip manajemen layanan kesehatan, termasuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan program kesehatan. 

Spesialisasi:

  • Program S2 Kesehatan Masyarakat seringkali menawarkan berbagai spesialisasi, seperti Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Administrasi Kebijakan Kesehatan, dan Promosi Kesehatan. 

Tujuan Program:

  • Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional dalam bidang kesehatan masyarakat.
  • Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pengembangan kebijakan, program, dan penelitian yang berbasis bukti.
  • Membangun jejaring kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. 

Prospek Karir:

Lulusan program S2 Kesehatan Masyarakat memiliki prospek karir yang luas di berbagai sektor, termasuk: 

  • Pemerintah: Dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan, lembaga penelitian kesehatan.
  • Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM): Organisasi non-profit yang bergerak di bidang kesehatan.
  • Rumah Sakit: Bagian manajemen mutu, perencanaan program, dan penelitian.
  • Industri: Perusahaan farmasi, perusahaan kesehatan, dan konsultan kesehatan.
  • Akademisi: Dosen di perguruan tinggi, peneliti di lembaga penelitian
Suzana Indragiri, SKM, M. Kes

KETUA PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat adalah program pendprogram studi ini juga menekankan pada pengembangan soft skills seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah, yang penting untuk karir di bidang kesehatan masyarakaidikan tinggi yang mempelajari upaya pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan pengelolaan sistem kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Lulusannya akan mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM.). 

Tujuan dan Ruang Lingkup:

  • Pencegahan dan Pengobatan Penyakit: Mempelajari cara mencegah dan mengobati penyakit pada tingkat populasi. 
  • Promosi Kesehatan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup sehat. 
  • Manajemen Kesehatan: Mempelajari cara mengelola sistem kesehatan, termasuk kebijakan, administrasi, dan sumber daya. 
  • Kesehatan Lingkungan: Mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan serta dampaknya terhadap kesehatan. 
  • Gizi: Mempelajari peran gizi dalam kesehatan masyarakat. 
  • Epidemiologi: Mempelajari pola penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 
  • Biostatistik: Menerapkan metode statistik untuk menganalisis data kesehatan. 
  • Promosi Kesehatan: Mengembangkan strategi untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat. 

Prospek Karir:

Lulusan S1 Kesehatan Masyarakat memiliki berbagai peluang karir di berbagai sektor, antara lain: 

  • Pemerintah:Bekerja di instansi kesehatan seperti dinas kesehatan, kementerian kesehatan, atau rumah sakit pemerintah.
  • Swasta:Bekerja di perusahaan farmasi, industri makanan dan minuman, lembaga riset, atau perusahaan konsultasi kesehatan.
  • Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):Terlibat dalam program-program kesehatan masyarakat yang diselenggarakan oleh LSM.
  • Akademisi:Menjadi dosen atau peneliti di perguruan tinggi.

Contoh Mata Kuliah:

  • Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
  • Biostatistika
  • Epidemiologi
  • Kesehatan Reproduksi
  • Manajemen Asuransi Kesehatan
  • Manajemen Informasi Kesehatan
  • Promosi Kesehatan
  • Gizi Masyarakat
  • Kesehatan Lingkungan
  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
  • program studi ini juga menekankan pada pengembangan soft skills seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah, yang penting untuk karir di bidang kesehatan masyarakat

Healthy Seventina Sirait, S. Kep, Ners, M. Kep

KETUA PROFESI NERS

Program Profesi Ners adalah program lanjutan bagi lulusan S1 Keperawatan yang bertujuan untuk menghasilkan perawat profesional dengan kompetensi klinis, kepemimpinan, dan penelitian yang unggul. Program ini mempersiapkan mahasiswa untuk menerima pendelegasian kewenangan dalam memberikan asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi, membuat keputusan etik dan legal, serta menggunakan hasil penelitian terkini. 

Tujuan Program Profesi Ners:

  • Menghasilkan perawat profesional yang kompeten di bidang klinis, kepemimpinan, dan penelitian. 
  • Mempersiapkan mahasiswa untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, holistik, dan berbasis bukti. 
  • Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi, dan membuat keputusan etik dan legal. 

Kurikulum Program Profesi Ners:

  • Program ini umumnya berlangsung selama 1-2 tahun (2 semester) dengan beban studi minimal 36 SKS. 
  • Kurikulum mencakup pembelajaran teori, praktik klinik di berbagai fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, komunitas), dan penelitian. 
  • Fokus kurikulum adalah pada pengembangan kompetensi perawat profesional, termasuk kemampuan klinis, kepemimpinan, dan penelitian. 

Syarat Pendaftaran Program Profesi Ners:

  • Telah menyelesaikan pendidikan S1 Keperawatan (Sarjana Keperawatan). 
  • Lulus dari institusi pendidikan yang terakreditasi minimal setara dengan program studi Ners yang dituju. 
  • Memenuhi persyaratan administrasi dan akademik yang ditetapkan oleh institusi penyelenggara, seperti melampirkan KTP, ijazah, transkrip nilai, surat keterangan sehat, dan lain-lain. 

Peluang Karir Lulusan Program Profesi Ners: 

  • Rumah sakit (perawat pelaksana, perawat spesialis, perawat manajer).
  • Puskesmas (perawat pelaksana, perawat kesehatan masyarakat).
  • Klinik kesehatan (perawat klinik).
  • Instansi pemerintah (Dinas Kesehatan, BPJS).
  • Tenaga pengajar (dosen) di institusi pendidikan keperawatan.
  • Wirausaha di bidang kesehatan. 

Perbedaan dengan Lulusan S1 Keperawatan Tanpa Program Profesi Ners: 

  • Lulusan S1 Keperawatan tanpa program profesi Ners belum memiliki kewenangan penuh sebagai perawat profesional dan tidak dapat praktik secara mandiri. 
  • Program Profesi Ners memberikan legitimasi dan pengakuan sebagai perawat profesional yang memiliki kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan secara mandiri dan bertanggung jawab. 

Teki Mahasih, S. Ft, SKM, M.MKes

KETUA PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI

Program D3 Fisioterapi adalah program pendidikan vokasi yang bertujuan menghasilkan tenaga fisioterapis tingkat menengah yang kompeten dalam memberikan asuhan fisioterapi. Lulusan program ini akan mendapatkan gelar Ahli Madya Fisioterapi (Am.Ft) dan dapat bekerja di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan pusat rehabilitasi. 

Tujuan Program:

  • Menciptakan tenaga fisioterapis yang terampil dalam memberikan pelayanan fisioterapi secara mandiri maupun kolaboratif. 
  • Membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar fisioterapi. 
  • Menyiapkan lulusan yang siap bekerja di berbagai fasilitas kesehatan. 

Kurikulum:

  • Kurikulum D3 Fisioterapi umumnya mencakup mata kuliah seperti anatomi, fisiologi, biomekanik, prinsip-prinsip terapi fisik, dan rehabilitasi. 
  • Pembelajaran juga melibatkan latihan klinis, terapi manual, dan pendidikan pasien. 
  • Mahasiswa juga akan belajar tentang berbagai metode fisioterapi, termasuk elektroterapi, terapi latihan, dan terapi massage. 

Prospek Kerja:

  • Lulusan D3 Fisioterapi dapat bekerja sebagai fisioterapis di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, klinik, puskesmas, pusat rehabilitasi, dan pusat kebugaran.
  • Mereka juga dapat bekerja di klinik ortopedi, pusat olahraga, pusat kecantikan, dan pusat kesehatan keselamatan kerja.
  • Beberapa lulusan juga memilih untuk membuka praktik fisioterapi mandiri. 

Nuniek Tri Wahyuni, S. Kep, Ners, M. Kep

KETUA PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

Program studi D3 Keperawatan adalah program pendidikan diploma tiga yang bertujuan mencetak tenaga perawat profesional tingkat ahli madya. Lulusan program ini akan mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep)

Tujuan:

  • Menghasilkan lulusan yang kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan dasar di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. 
  • Mempersiapkan lulusan untuk bekerja sebagai perawat pelaksana di klinik, rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya. 
  • Membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional dalam bidang keperawatan. 

Kurikulum:

  • Program studi ini umumnya berdurasi 3 tahun (6 semester) dan terdiri dari mata kuliah teori dan praktik klinik. 
  • Mata kuliah yang dipelajari meliputi anatomi, fisiologi, biokimia, ilmu gizi, keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan maternitas, keperawatan anak, keperawatan jiwa, keperawatan komunitas, dan lain-lain. 
  • Praktik klinik dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya. 

Profil Lulusan:

  • Perawat pelaksana asuhan keperawatan di tatanan klinik dan komunitas.
  • Mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar kompetensi.
  • Mampu bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
  • Mampu mengembangkan diri secara profesional dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan. 

Peluang Kerja:

  • Rumah sakit (umum dan khusus).
  • Puskesmas.
  • Klinik.
  • Panti jompo.
  • Perawat home care.
  • Institusi pendidikan (sebagai tenaga pengajar).
  • Perawat mandiri (dengan pelatihan tambahan). 

Iis, SST, M. Kes

KETUA PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

Program studi D3 Kebidanan adalah program pendidikan vokasi yang bertujuan menghasilkan bidan terampil dan profesional dengan gelar Ahli Madya Kebidanan (A.Md.Keb). Program ini fokus pada kesehatan reproduksi perempuan, kehamilan, persalinan, dan masa nifas, serta berbagai aspek terkait kesehatan ibu dan anak. Lulusan D3 Kebidanan dapat bekerja di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan praktik mandiri. 

Lebih Detail:

  • Program studi D3 Kebidanan dirancang untuk menghasilkan bidan yang mampu memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif dan holistik, mulai dari masa prakonsepsi hingga nifas, serta memiliki keterampilan dalam penanganan bayi baru lahir dan masalah kesehatan reproduksi lainnya. 
  • Kurikulum D3 Kebidanan mencakup berbagai mata kuliah seperti asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi perempuan, serta ilmu-ilmu dasar kesehatan seperti anatomi, fisiologi, dan mikrobiologi. 
  • Lulusan D3 Kebidanan akan memiliki keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan, melakukan deteksi dini dan penanganan awal kegawatdaruratan kebidanan, memberikan konseling kesehatan reproduksi, serta melakukan praktik mandiri dengan standar operasional prosedur (SOP) dan kode etik profesi. 
  • Lulusan D3 Kebidanan memiliki prospek kerja yang luas, baik di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin, maupun praktik mandiri. Selain itu, mereka juga dapat bekerja di lembaga-lembaga yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak, seperti LSM dan lembaga swadaya masyarakat. 
  • Setelah lulus D3 Kebidanan, bidan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi seperti D4 Kebidanan atau bahkan S1 Kebidanan untuk meningkatkan kompetensi dan jenjang karir. 

Secara keseluruhan, program studi D3 Kebidanan merupakan pilihan yang tepat bagi mereka yang tertarik pada bidang kesehatan reproduksi perempuan dan ingin berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. 

Yusron Adi Utomo, S. Tr. Rad, MKM

KETUA PROGRAM STUDI DIII RADIODIAGNOSIK & RADIOTERAPI

Program studi Radiodiagnostik dan Radioterapi adalah program pendidikan vokasi yang berfokus pada penggunaan teknologi radiasi untuk keperluan medis, baik dalam diagnosis maupun terapi penyakit, khususnya kanker. Lulusannya, yang dikenal sebagai radiografer, memiliki peran penting dalam menghasilkan citra medis (radiodiagnostik) dan memberikan terapi radiasi (radioterapi). 

Radiodiagnostik adalah cabang ilmu radiologi yang menggunakan berbagai modalitas pencitraan seperti sinar-X, CT scan, MRI, dan USG untuk mendiagnosis penyakit. Radioterapi adalah cabang ilmu radiologi yang menggunakan radiasi pengion untuk mengobati penyakit, terutama kanker. 

Program studi ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam:

  • Teknik radiodiagnostik:Menguasai teknik-teknik pencitraan medis menggunakan berbagai modalitas, termasuk pengoperasian alat, interpretasi hasil, dan penanganan pasien. 
  • Teknik radioterapi:Mempelajari penggunaan radiasi untuk terapi kanker, termasuk perencanaan terapi, pemberian dosis radiasi, dan pemantauan pasien. 
  • Fisika radiasi:Memahami prinsip-prinsip fisika yang mendasari radiasi dan penggunaannya dalam bidang medis. 
  • Anatomi dan fisiologi:Memahami struktur dan fungsi tubuh manusia untuk mendukung interpretasi hasil pencitraan dan perencanaan terapi. 
  • Kesehatan dan keselamatan kerja:Memahami prinsip-prinsip keamanan radiasi dan prosedur kerja yang aman bagi radiografer dan pasien. 

Prospek kerja lulusan program ini sangat baik, terutama di rumah sakit, klinik, dan pusat kesehatan yang memiliki fasilitas radiologi. Lulusan dapat bekerja sebagai: 

  • Radiografer: Bertanggung jawab atas pelaksanaan prosedur radiodiagnostik dan radioterapi.
  • Terapis Radiologi: Memberikan terapi radiasi kepada pasien kanker.
  • Ahli Teknologi Pengobatan Nuklir: Menggunakan zat radioaktif untuk diagnosis dan terapi.

Agi Yulia Ria Dini, M. Tr. Keb

KETUA PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN & PROFESI BIDAN

Program Studi S1 Kebidanan adalah program pendidikan tinggi yang mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi bidan profesional. Program ini berfokus pada pendidikan akademik yang mempersiapkan lulusan untuk melanjutkan ke jenjang profesi bidan, memungkinkan mereka memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan standar kompetensi. 

Berikut adalah poin-poin penting mengenai Program Studi S1 Kebidanan:

  • Tujuan:Menghasilkan lulusan bidan yang kompeten secara akademik dan siap untuk menempuh pendidikan profesi. 
  • Kurikulum:Memiliki porsi akademik yang lebih besar (60%) dibandingkan dengan pendidikan vokasi, dengan 40% berupa praktik. 
  • Jenjang Karir:Lulusan S1 Kebidanan dapat melanjutkan ke jenjang profesi bidan (pendidikan profesi) untuk mendapatkan kewenangan praktik penuh. 
  • Peran Bidan:Bidan memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, hingga perawatan bayi baru lahir, serta pendidikan kesehatan reproduksi. 
  • Mata Kuliah:Mahasiswa akan mempelajari berbagai mata kuliah terkait anatomi, fisiologi, biologi reproduksi, asuhan kebidanan pada berbagai fase (kehamilan, persalinan, nifas, dll.), serta keterampilan komunikasi dan manajemen dalam praktik kebidanan. 

Dengan demikian, Program Studi S1 Kebidanan adalah langkah awal bagi mereka yang bercita-cita menjadi bidan profesional dan berkontribusi dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. 

PROFESI BIDAN

Jurusan profesi bidan adalah program pendidikan lanjutan yang ditempuh setelah menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) Kebidanan. Program ini bertujuan untuk menghasilkan bidan profesional yang kompeten dalam memberikan pelayanan kebidanan komprehensif, termasuk pelayanan kesehatan ibu dan anak, kehamilan, persalinan, nifas, dan kesehatan reproduksi. 

Pentingnya Pendidikan Profesi Bidan:

  • Peningkatan Kompetensi:Pendidikan profesi bidan dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas. 
  • Penyelarasan Standar Profesi:Program ini memastikan bahwa bidan memiliki pemahaman yang sama tentang standar praktik kebidanan yang berlaku. 
  • Peningkatan Kualitas Pelayanan:Dengan pendidikan profesi, bidan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif kepada ibu dan anak. 
  • Dasar Praktik Mandiri:Pendidikan profesi bidan adalah prasyarat untuk dapat praktik mandiri sebagai bidan. 

Jenjang Pendidikan dan Gelar:

  • D3 Kebidanan: Lulusan mendapatkan gelar Ahli Madya Kebidanan (A.M.Keb). 
  • D4 Kebidanan: Lulusan mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb). 
  • S1 Kebidanan: Lulusan mendapatkan gelar Sarjana Kebidanan (S.Keb). 
  • Profesi Bidan: Setelah S1 Kebidanan, pendidikan profesi bidan ditempuh untuk mendapatkan gelar Bidan (Bd). 

Prospek Kerja:

  • Fasilitas Kesehatan:Bidan dapat bekerja di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, puskesmas, dan praktik bidan mandiri. 
  • Instansi Pemerintah:Bidan juga dapat bekerja di instansi pemerintah seperti dinas kesehatan, BKKBN, atau BPJS Kesehatan. 
  • Pendidik dan Peneliti:Lulusan profesi bidan juga dapat berkarier sebagai pendidik di perguruan tinggi atau melakukan penelitian di bidang kebidanan. 

Kuliah Profesi Bidan:

  • Waktu Tempuh: Pendidikan profesi bidan biasanya ditempuh dalam waktu 1-2 tahun. 
  • Materi Pembelajaran: Mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek kebidanan, termasuk teori, praktik klinis, manajemen pelayanan kebidanan, dan penelitian. 
  • Praktik Lapangan: Pendidikan profesi bidan juga melibatkan praktik lapangan di berbagai fasilitas kesehatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari. 

Scroll to Top